Semangad Pagi Pecinta Dunia Terbarukan,,
Ada waktu tenggang yang lama tidak kusampaikan untuk berbagi pengalaman dan cerita mengenai dunia informasi maupun cerita perpustakaan. Ternyata kesibukan teknik yang membuat waktu menulis jadi tersita.
Oke...
Saatnya berbagi pengalaman.
Dalam waktu dekat ini saya melaksanakan Pengabdian Masyarakat yang Alhamdulillah nya di danai oleh pihak Universitas di mana saya bekerja. Tema yang saya angkat dalam kegiatan pengabdian masyarakat tersebut adalah Inovasi Peran Perpustakaan Desa untuk Meningkatkan Keterampilan Penyebaran Informasi. Kegiatan pengabdian masyarakat tersebut saya lakukan bertujuan untuk melakukan pendampingan dalam penelusuran informasi positif yang berguna dan berhasil guna untuk masyarakat desa khususnya pada desa binaan dan anggota PKK yang terbentuk secara organisasi.
Dalam kegiatan tersebut sangat mengejutkan karena berbagai pernyataan dan luapan opini dari masyarakat desa setempat,, mereka beranggapan bahwa perpustakaan hanya berkutat pada buku..buku..dan buku... ,, masih terlalu sempit pandangan terhadap perpustakaan yang diketahui. Untuk itulah dengan kegiatan tersebut saya bersama tim pengabdian masyarakat menyampaikan beberapa hal mengenai dunia perpustakaan beserta informasi yang dapat diperolehnya.
Antusiasisme para masyarakat mendapatkan pandangan baru mengenai perpustakaan, bagaimana cara mendapatkan informasi positif yang berguna dan berhasil guna. Belum banyak masyarakat desa yang mengerti bagaimana caranya mendapatkan atau menelusur informasi dalam dunia yang luas tanpa batas, Perpustakaan sebagai wadah dalam penelusuran berbagai informasi..dengan kegiatan yang berkelanjutan informasi yang telah diperoleh dapat dipraktikkan secara langsung dengan perpaduan informasi yang diinginkan. Itu secara aris besar kegiatan yang saya dan tim lakukan.
Semoga kegiatan pengabdian masyarakat ini bermanfaat bagi masyarakat desa yang menjadi obyek dan bagi teman-teman yang ingin menambahkan ide bagi kami untuk memajukan desa agar selangkah ke depan tanpa ada perasaan bahwa desa tidak bisa disamakan dengan kota.
Hemm,....semangad belajar
Blue Lives ~
Senin, 22 Mei 2017
Minggu, 17 April 2016
Kepuasan Layanan Perpustakaan
Bekerja sebagai "pelayan" adalah salah satu pekerjaan yang membutuhkan super kesabaran dan ekstra mental yang semestinya. Bekerja sebagai pustakawan sama hal nya dengan melayani pemustaka dengan berbagai macam kebutuhan mereka tanpa kita sadari selalu membuat pustakawan belajar tanpa henti.
Ada banyak acara yang dilaksanakan untuk mengetahui seberapa tinggi kepuasan pemustaka pada perpustakaan, seperti hal nya di tempat saya bekerja yang rutin dilakukan adalah sarasehan. Acara tersebut dilaksanakan untuk mengetahui dan mengukur seberapa tinggi kepuasan pelayanan yang diberikan kepada stake holder, di perpustakaan sangat penting mengetahui hal tersebut untuk menunjang saran dan kritik dari pemustaka karena memang terlalu subyektif jika melihat standar kepuasan itu pada tiap pemustaka, pastinya akan berbeda-beda.
Kepuasan pemustaka sebagai tolok ukur keberhasilan perpustakaan dalam memberikan layanan, ada beberapa unsur karakteristik pelayanan berdasarkan kebutuhan salah satunya adalah efisien dan ketetapan waktu. Hal tersebut sangat berkaitan karena pemustaka menginginkan pelayanan yang tidak berbelit-belit dan mudah untuk dimanfaatkan fasilitas perpustakaannya tersebut.
Layanan pemustaka dapat diartikan bahwa semua kegiatan yang diberikan kepada pemustaka yang berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan pemanfaatan koleksi perpustakaan.
Layanan yang berkualitas diberikan dengan cara sifat yang baik-baik seperti halnya jujur, ramah, santun, humanis, sensitif, simpatik, empati, tanggung jawab, dan percaya diri. Melakukan pelayanan kepada pemustaka dengan tulus akan membuahkan hasil bahwa pemustaka benar-benar memberikan poin kepuasan yang tinggi.
Selamat "melayani" pemustaka para pustakawan-pustakawan sejati...!!
Ada banyak acara yang dilaksanakan untuk mengetahui seberapa tinggi kepuasan pemustaka pada perpustakaan, seperti hal nya di tempat saya bekerja yang rutin dilakukan adalah sarasehan. Acara tersebut dilaksanakan untuk mengetahui dan mengukur seberapa tinggi kepuasan pelayanan yang diberikan kepada stake holder, di perpustakaan sangat penting mengetahui hal tersebut untuk menunjang saran dan kritik dari pemustaka karena memang terlalu subyektif jika melihat standar kepuasan itu pada tiap pemustaka, pastinya akan berbeda-beda.
Kepuasan pemustaka sebagai tolok ukur keberhasilan perpustakaan dalam memberikan layanan, ada beberapa unsur karakteristik pelayanan berdasarkan kebutuhan salah satunya adalah efisien dan ketetapan waktu. Hal tersebut sangat berkaitan karena pemustaka menginginkan pelayanan yang tidak berbelit-belit dan mudah untuk dimanfaatkan fasilitas perpustakaannya tersebut.
Layanan pemustaka dapat diartikan bahwa semua kegiatan yang diberikan kepada pemustaka yang berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan pemanfaatan koleksi perpustakaan.
Layanan yang berkualitas diberikan dengan cara sifat yang baik-baik seperti halnya jujur, ramah, santun, humanis, sensitif, simpatik, empati, tanggung jawab, dan percaya diri. Melakukan pelayanan kepada pemustaka dengan tulus akan membuahkan hasil bahwa pemustaka benar-benar memberikan poin kepuasan yang tinggi.
Selamat "melayani" pemustaka para pustakawan-pustakawan sejati...!!
Senin, 18 Januari 2016
Mempromosikan Perpustakaan
Pagi Dunia Buku...
Seperti biasanya berangkat pagi untuk bekerja di sebuah perpustakaan,, hal mulia yang tidak semua orang mengalaminya. Perasaan senang yang hampir setiap hari kualami adalah ketika akan membuka pintu ruang perpustakaan...beberapa pemustaka sdh setia menanti dan ingin langsung mengikutiku dari belakang.
Bagaimana kondisi tersebut sering kualami?? Who knows... :D
Sudah lebih dari 10 tahun aku berkecimpung di dunia perpustakaan,, sedikit banyak mengenal keadaan sensitif yang perlu kutingkatkan demi kenyamanan pemustaka memanfaatkan fasilitas yang ada di perpustakaan tersebut. Beberapa hal mudah yang kuterapkan agar pemustaka betah mengunjungi dan memanfaatkan perpustakaan adalah:
1. Pustakawan menyatu dengan pemustaka,
hal ini menurutku perlu diterapkan karena sebagai seorang pustakawan akan mengerti keinginan pemustaka bila memposisikan sebagai seseorang yang ingin dilayani dan ingin kebutuhannya dipenuhi. Bagaimana menjadikan diri sendiri sebagai pemustaka itu hal mudah, pertama-tama selalu ramah dan menjaga komunikasi menjadi alat utama untuk mengetahui kebutuhannya.
2. Menjadikan perpustakaan seperti rumah kita sendiri,
ketika bekerja di perpustakaan hanya untuk duduk dan melayani peminjaman pengembalian bahan pustaka pada pemustaka, maka lambat laun akan bosan dan kemampuan kita menjadi tidak produktif. Bagiku menganggap perpustakaan tempat kubekerja adalah rumahku, maka mau tidak mau aku merasakan bahwa perpustakaan adalah tempat yang nyaman untuk kutinggali dan kutempati. Tidak hanya menata bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan, tetapi berusaha bagaimana mendesain perpustakaan itu enak dipandang dan layak untuk dikunjungi.
Sementara itu yang kulakukan untuk menempatkan perpustakaan menjadi ladang promosiku dalam bekerja, agar para pemustaka menjadikan perpustakaan sebagai tujuan terpilih ketika dalam kondisi butuh maupun kondisi santai.
Selamat beraktifitas... jadikan isi buku adalah ilmu yang selalu ingin digali.
Seperti biasanya berangkat pagi untuk bekerja di sebuah perpustakaan,, hal mulia yang tidak semua orang mengalaminya. Perasaan senang yang hampir setiap hari kualami adalah ketika akan membuka pintu ruang perpustakaan...beberapa pemustaka sdh setia menanti dan ingin langsung mengikutiku dari belakang.
Bagaimana kondisi tersebut sering kualami?? Who knows... :D
Sudah lebih dari 10 tahun aku berkecimpung di dunia perpustakaan,, sedikit banyak mengenal keadaan sensitif yang perlu kutingkatkan demi kenyamanan pemustaka memanfaatkan fasilitas yang ada di perpustakaan tersebut. Beberapa hal mudah yang kuterapkan agar pemustaka betah mengunjungi dan memanfaatkan perpustakaan adalah:
1. Pustakawan menyatu dengan pemustaka,
hal ini menurutku perlu diterapkan karena sebagai seorang pustakawan akan mengerti keinginan pemustaka bila memposisikan sebagai seseorang yang ingin dilayani dan ingin kebutuhannya dipenuhi. Bagaimana menjadikan diri sendiri sebagai pemustaka itu hal mudah, pertama-tama selalu ramah dan menjaga komunikasi menjadi alat utama untuk mengetahui kebutuhannya.
2. Menjadikan perpustakaan seperti rumah kita sendiri,
ketika bekerja di perpustakaan hanya untuk duduk dan melayani peminjaman pengembalian bahan pustaka pada pemustaka, maka lambat laun akan bosan dan kemampuan kita menjadi tidak produktif. Bagiku menganggap perpustakaan tempat kubekerja adalah rumahku, maka mau tidak mau aku merasakan bahwa perpustakaan adalah tempat yang nyaman untuk kutinggali dan kutempati. Tidak hanya menata bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan, tetapi berusaha bagaimana mendesain perpustakaan itu enak dipandang dan layak untuk dikunjungi.
Sementara itu yang kulakukan untuk menempatkan perpustakaan menjadi ladang promosiku dalam bekerja, agar para pemustaka menjadikan perpustakaan sebagai tujuan terpilih ketika dalam kondisi butuh maupun kondisi santai.
Selamat beraktifitas... jadikan isi buku adalah ilmu yang selalu ingin digali.
Kamis, 03 Desember 2015
kasih sayang orang tuaku
Kasih sayang yang luar biasa,,
tak bisa kupungkiri bahwa kenyataan cita-cita orang tua dan doa orang tua untuk anaknya sangat membawa berkah.
Terima kasih Papa.. karena kerja kerasmu aku bisa sekolah sampai lulus SD dan SMP. Meskipun kau hanya bisa merawatku sampai usiaku 16 tahun, tetapi didikan yang tak terlupakan sampai sekarang ini. semoga damai dan bahagia di Surganya Allah ya Pa... Amien.
Terima kasih Mama.. karena perjuangan sebagai orang tua tunggal aku bisa sekolah sampai lulus SMA dan Diploma. tak bisa membayangkan bagaimana kau membanting tulang hanya untuk melanjutkan tugas alm. Papa.. tanggung jawabmu luar biasa Ma. tak menyesal sama sekali aku dilahirkan dari rahimmu, dan bangga sekali aku menjadi anakmu. Meskipun tak sempat kau mendampingiku di wisuda Diploma, tapi ku merasa di setiap urat nadiku berjalan doamu yang tulus, damai dan bahagia juga di samping Papa di Surganya Allah ya Ma... love u.
Terima kasih Ayah.. karena didikan keras dan motivasimu aku bisa menyelesaikan sekolah Sarjana dan Magister. tak pernah lelah mengingatkanku selalu rajin membaca, belajar dan menimba ilmu yang luas.
Semoga harapan yang engkau semua letakkan di pundakku bs membuat berkah ilmu dan wawasan bagi hidupku kelak.
Terima kasih orang tuaku dan orang-orang yang selalu menyayangi serta mendoakan kebaikan padaku.
Allah yang akan memberikan keberkahan pula pada hidup kalian semua. Amiien.
tak bisa kupungkiri bahwa kenyataan cita-cita orang tua dan doa orang tua untuk anaknya sangat membawa berkah.
Terima kasih Papa.. karena kerja kerasmu aku bisa sekolah sampai lulus SD dan SMP. Meskipun kau hanya bisa merawatku sampai usiaku 16 tahun, tetapi didikan yang tak terlupakan sampai sekarang ini. semoga damai dan bahagia di Surganya Allah ya Pa... Amien.
Terima kasih Mama.. karena perjuangan sebagai orang tua tunggal aku bisa sekolah sampai lulus SMA dan Diploma. tak bisa membayangkan bagaimana kau membanting tulang hanya untuk melanjutkan tugas alm. Papa.. tanggung jawabmu luar biasa Ma. tak menyesal sama sekali aku dilahirkan dari rahimmu, dan bangga sekali aku menjadi anakmu. Meskipun tak sempat kau mendampingiku di wisuda Diploma, tapi ku merasa di setiap urat nadiku berjalan doamu yang tulus, damai dan bahagia juga di samping Papa di Surganya Allah ya Ma... love u.
Terima kasih Ayah.. karena didikan keras dan motivasimu aku bisa menyelesaikan sekolah Sarjana dan Magister. tak pernah lelah mengingatkanku selalu rajin membaca, belajar dan menimba ilmu yang luas.
Semoga harapan yang engkau semua letakkan di pundakku bs membuat berkah ilmu dan wawasan bagi hidupku kelak.
Terima kasih orang tuaku dan orang-orang yang selalu menyayangi serta mendoakan kebaikan padaku.
Allah yang akan memberikan keberkahan pula pada hidup kalian semua. Amiien.
Rabu, 20 Mei 2015
terkasih
Assalamu'alaikum Pagi....
bukan seperti biasanya, ketika perasaan sedang labil menandakan ada sesuatu yang sensitif. hanya saja beda permasalahan yang beda pula perlakuannya. terkasih,,,
dan kemudian hanya yang dianggap terkasih itulah yang mampu mengerti asa-ku. mengerti saja... itu sudah lebih dari cukup. ku tidak mengharapkan yang muluk-muluk,, doa dari terkasih yang tulus membuat semangad menuju keberhasilan, menyingkirkan perasaan sensitif dengan segala ribuan gejolak.
terkasih,,,
semangad darimu ini yang selalu kuingat. bukan perhatian palsu seperti lainnya agar dianggap peduli. aaiisshh... hela nafas panjang selalu dilakukan ya!!
Tx Allah... Kau kirimkan terkasih hadir buatku selama ini,,
Love U
Wassalamu'alaikum Terkasih....
bukan seperti biasanya, ketika perasaan sedang labil menandakan ada sesuatu yang sensitif. hanya saja beda permasalahan yang beda pula perlakuannya. terkasih,,,
dan kemudian hanya yang dianggap terkasih itulah yang mampu mengerti asa-ku. mengerti saja... itu sudah lebih dari cukup. ku tidak mengharapkan yang muluk-muluk,, doa dari terkasih yang tulus membuat semangad menuju keberhasilan, menyingkirkan perasaan sensitif dengan segala ribuan gejolak.
terkasih,,,
semangad darimu ini yang selalu kuingat. bukan perhatian palsu seperti lainnya agar dianggap peduli. aaiisshh... hela nafas panjang selalu dilakukan ya!!
Tx Allah... Kau kirimkan terkasih hadir buatku selama ini,,
Love U
Wassalamu'alaikum Terkasih....
Kamis, 07 Mei 2015
Jogja,,,
sebentar saja...
yaa!!! hanya sebentar mengenal kata "Jojga".
dulu yang tidak pernah terfikirkan ingin menginjakkan kaki ke "Jogja" untuk tujuan mencari kata 'pendewasaan' atau 'penguasaan diri'...karena terbesit keraguan akan semua yg ada di dalamnya.
tetapi,,,
tak disadari bahwa kemudian pilihan tertuju pada "Jogja"... wooww so Greattt!!!. Thengs "Jogja....!!!".
darimu aku banyak mengerti akan pendewasaan diri, pendalaman ilmu, kegigihan tujuan, bahkan keprihatinan kondisi saat terindah ini. Subhanallah...ternyata kubisa lalui proses bersama "Jogja".
bersama teman-teman baru yang kemudian menjadi sahabat dan kemudian lagi menjadi sodara,, thengs lagi "Jogja"...
semoga apa yg pernah kudapat dari "Jogja" hanya sebentar ini...bisa ku implementasikan di dunia nyata, dunia yg penuh dengan pembaharuan dan pendewasaan ilmu.
akan selalu rindu apa yg ada di "Jogja"...
yaa!!! hanya sebentar mengenal kata "Jojga".
dulu yang tidak pernah terfikirkan ingin menginjakkan kaki ke "Jogja" untuk tujuan mencari kata 'pendewasaan' atau 'penguasaan diri'...karena terbesit keraguan akan semua yg ada di dalamnya.
tetapi,,,
tak disadari bahwa kemudian pilihan tertuju pada "Jogja"... wooww so Greattt!!!. Thengs "Jogja....!!!".
darimu aku banyak mengerti akan pendewasaan diri, pendalaman ilmu, kegigihan tujuan, bahkan keprihatinan kondisi saat terindah ini. Subhanallah...ternyata kubisa lalui proses bersama "Jogja".
bersama teman-teman baru yang kemudian menjadi sahabat dan kemudian lagi menjadi sodara,, thengs lagi "Jogja"...
semoga apa yg pernah kudapat dari "Jogja" hanya sebentar ini...bisa ku implementasikan di dunia nyata, dunia yg penuh dengan pembaharuan dan pendewasaan ilmu.
akan selalu rindu apa yg ada di "Jogja"...
Kamis, 22 Januari 2015
KINERJA PERPUSTAKAAN
Kinerja suatu organisasi berbeda-beda, tidak dapat
dijadikan standar pada organisasi lainnya. Definisi kinerja menurut Sedarmayanti adalah hasil kerja seseorang pekerja, sebuah proses manajemen
atau suatu organisasi secara keseluruhan, dimana hasil kerja tersebut harus
dapat ditunjukkan buktinya secara konkrit dan dapat diukur (dibandingkan dengan
standar yang telah ditentukan). Kinerja
perpustakaan menurut Sri Purnomowati, didefinisikan sebagai efektivitas layanan yang disediakan oleh
perpustakaan dan efisiensi sumber daya yang dialokasikan dan digunakan untuk
layanan tersebut.
Sutarno NS mengatakan bahwa Kinerja
atau “performance” sebuah
perpustakaan adalah gambaran atas keberhasilan atau pun kegagalan
penyelenggaraan perpustakaan. Suatu kegiatan dinilai berhasil atau mengalami
kegagalan dapat diukur dengan menghitung
perbandingan antara rencana yang ditetapkan dengan hasil riil yang dicapai. Karena penyelenggaraan sebuah perpustakaan tidak
dapat dipahami hanya sebatas sebuah ruang dan gedung atau akomodasi fisik
sebagai tempat penyimpanan buku semata, melainkan proses dalam penyelenggaraan
itu juga. Definisi yang lain , pendapat dari John Crawford, Kinerja perpustakaan
adalah efektivitas jasa yang disediakan perpustakaan dan efesiensi sumber daya
yang digunakan untuk menyiapkan jasa. Untuk menilai
efektivitas kinerja perpustakaan dikenal beberapa teori, antara lain konsep
kriteria. Dengan konsep ini memungkinkan untuk menilai efektivitas perpustakaan
melalui pengukuran terhadap akses, kepuasan pemakai, dan keuntungan penggunaan.
Untuk mengetahui apakah pembinaan penyelenggaraan
perpustakaan tersebut berhasil atau sebaliknya mengalami kegagalan, maka ada
beberapa indikator yang ditetapkan, menurut Sutano NS yaitu antara lain:
a.
Masukan (input)
Dalam pembinaan perpustakaan adalah semua sumber daya
perpustakaan, baik yang bersifat fisik (material) seperti aset atau karyawan,
koleksi bahan pustaka, sarana dan prasarana, sumber dana, perabot dan
perlengkapan, dan lain sebagainya, maupun yang non fisik (immaterial) seperti
penetapan kebijakan, peraturan dan perundang-undangan, komitmen, semangat,
mitra kerja. Semuanya itu merupakan modal yang sangat penting untuk mendorong
membina dan mengembangkan perpustakaan.
b.
Proses (process)
Proses yang ada dan terjadi di perpustakaan adalah
semua aktivitas yang diawali dengan penyusunan program dan perencanaan atas
semua kebutuhan, waktu, strategi, pengukuran kerja, penetapan peraturan/
ketentuan, keterlibatan faktor pendukung, faktor yang mempengaruhi efisiensi,
dan lain sebagainya. Kemudian implementasi perencanaan tersebut kedalam
berbagai kegiatan yang melibatkan semua unsur yakni pimpinan, staf, pelaksana
teknis di perpustakaan. Semua proses tersebut diarahkan, dikoordinasikan, dan
diselenggarakan guna mencapai target, sasaran dan tujuan akhir perpustakaan.
c.
Keluaran atau
hasil (output)
Keluaran atau hasil yang akan dicapai oleh
perpustakaan adalah terjadinya transfer atau alih informasi dari berbagai
sumber di perpustakaan dan di luar perpustakaan melalui perpustakaan sebagai
medianya kepada masyarakat pemakai secara maksimal. Semakin banyak transaksi
informasi yang terjadi, maka akan makin besar manfaat atau hasil yang
diperoleh. Selanjutnya dari proses peralihan informasi dan ilmu pengetahuan itu
maka para pemakai perpustakaan akan memperoleh nilai tambah atas keberadaan
perpustakaan.
d.
Dampak yang
dihasilkan atau dirasakan (outcome)
Dampak yang dihasilkan atas pembinaan perpustakaan
adalah semua akibat yang semestinya baik terhadap perpustakaan dan masyarakat.
Dampak tersebut antara lain perpustakaan makin berkembang, tumbuhnya kesadaran
masyarakat tentang pentingnya perpustakaan, tersebarnya informasi, ilmu pengetahuan,
teknologi dan budaya, terjadinya perubahan pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill),
dan sikap atau perilaku (attitude)
masyarakat pemakai perpustakaan.
e.
Pengaruh (impact)
Pengaruh yang ditimbulkan oleh keberhasilan pembinaan
perpustakaan dapat dilihat pada tingkat perkembangan kecerdasan masyarakat
pemakai perpustakaan, baik langsung maupun tidak. Pengaruh itu misalnya
terciptanya gemar membaca (reading hobby),
tumbuhnya kebiasaan membaca (reading
society), dan terwujudnya budaya baca atau terciptanya masyarakat belajar (learning society). Di sisi lain akan
berkembang penelitian, dan makin tersebarnya informasi melalui akses
perpustakaan yang mudah, cepat, tepat waktu dan tepat objeknya.
f.
Keuntungan (benefit)
Keuntungan yang dapat dipetik atas keberhasilan
pembinaan perpustakaan dapat dirasakan oleh banyak pihak, baik pengelola
perpustakaan, masyarakat pemakai, dunia pendidikan, masyarakat perbukuan,
peneliti dan pengembang ilmu pengetahuan, maupun dalam rangka perkembangan
perpustakaan ke berbagai strata sosial masyarakat. Perpustakaan yang berkembang
dan maju akan berpengaruh luas kepada masyarakat. Pada gilirannya akan ikut
berpengaruh pula pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam arti luas.
Sedarmayanti.
Sumber Daya Manusia dan Produktivitas
Kerja. (Bandung: Mandar Maju, 2007), hlm. 260.
NS, Sutarno. Perpustakaan dan Masyarakat.
Ed. Rev. (Jakarta: Sagung Seto, 2006), hlm. 116.
Crawford, John. 2nd Ed. Evaluation of libraries
and information services. (London:
Aslib, the association for information management and information management
internasional. 2000), hlm. 34.
Langganan:
Postingan (Atom)