Senin, 22 Mei 2017

Pengabdian Masyarakat dengan Inovasi Perpustakaan

Semangad Pagi Pecinta Dunia  Terbarukan,,

Ada waktu tenggang yang lama tidak kusampaikan untuk berbagi pengalaman dan cerita mengenai dunia informasi maupun cerita perpustakaan. Ternyata kesibukan teknik yang membuat waktu menulis jadi tersita.
Oke...
Saatnya berbagi pengalaman.
Dalam waktu dekat ini saya melaksanakan Pengabdian Masyarakat yang Alhamdulillah nya di danai oleh pihak Universitas di mana saya bekerja. Tema yang saya angkat dalam kegiatan pengabdian masyarakat tersebut adalah Inovasi Peran Perpustakaan Desa untuk Meningkatkan Keterampilan Penyebaran Informasi. Kegiatan pengabdian masyarakat tersebut saya lakukan bertujuan untuk melakukan pendampingan dalam penelusuran informasi positif yang berguna dan berhasil guna untuk masyarakat desa khususnya pada desa binaan dan anggota PKK yang terbentuk secara organisasi.
Dalam kegiatan tersebut sangat mengejutkan karena berbagai pernyataan dan luapan opini dari masyarakat desa setempat,, mereka beranggapan bahwa perpustakaan hanya berkutat pada buku..buku..dan buku... ,, masih terlalu sempit pandangan terhadap perpustakaan yang diketahui. Untuk itulah dengan kegiatan tersebut saya bersama tim pengabdian masyarakat menyampaikan beberapa hal mengenai dunia perpustakaan beserta informasi yang dapat diperolehnya.
Antusiasisme para masyarakat mendapatkan pandangan baru mengenai perpustakaan, bagaimana cara mendapatkan informasi positif yang berguna dan berhasil guna. Belum banyak masyarakat desa yang mengerti bagaimana caranya mendapatkan atau menelusur informasi dalam dunia yang luas tanpa batas, Perpustakaan sebagai wadah dalam penelusuran berbagai informasi..dengan kegiatan yang berkelanjutan informasi yang telah diperoleh dapat dipraktikkan secara langsung dengan perpaduan informasi yang diinginkan. Itu secara aris besar kegiatan yang saya dan tim lakukan.
Semoga kegiatan pengabdian masyarakat ini bermanfaat bagi masyarakat desa yang menjadi obyek dan bagi teman-teman yang ingin menambahkan ide bagi kami untuk memajukan desa agar selangkah ke depan tanpa ada perasaan bahwa desa tidak bisa disamakan dengan kota.
Hemm,....semangad belajar

Minggu, 17 April 2016

Kepuasan Layanan Perpustakaan

Bekerja sebagai "pelayan" adalah salah satu pekerjaan yang membutuhkan super kesabaran dan ekstra mental yang semestinya. Bekerja sebagai pustakawan sama hal nya dengan melayani pemustaka dengan berbagai macam kebutuhan mereka tanpa kita sadari selalu membuat pustakawan belajar tanpa henti. 
Ada banyak acara yang dilaksanakan untuk mengetahui seberapa tinggi kepuasan pemustaka pada perpustakaan, seperti hal nya di tempat saya bekerja yang rutin dilakukan adalah sarasehan. Acara tersebut dilaksanakan untuk mengetahui dan mengukur seberapa tinggi kepuasan pelayanan yang diberikan kepada stake holder, di perpustakaan sangat penting mengetahui hal tersebut untuk menunjang saran dan kritik dari pemustaka karena memang terlalu subyektif jika melihat standar kepuasan itu pada tiap pemustaka, pastinya akan berbeda-beda. 

Kepuasan pemustaka sebagai tolok ukur keberhasilan perpustakaan dalam memberikan layanan, ada beberapa unsur karakteristik pelayanan berdasarkan kebutuhan salah satunya adalah efisien dan ketetapan waktu. Hal tersebut sangat berkaitan karena pemustaka menginginkan pelayanan yang tidak berbelit-belit dan mudah untuk dimanfaatkan fasilitas perpustakaannya tersebut. 
Layanan pemustaka dapat diartikan bahwa semua kegiatan yang diberikan kepada pemustaka yang berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan pemanfaatan koleksi perpustakaan. 

Layanan yang berkualitas diberikan dengan cara sifat yang baik-baik seperti halnya jujur, ramah, santun, humanis, sensitif, simpatik, empati, tanggung jawab, dan percaya diri. Melakukan pelayanan kepada pemustaka dengan tulus akan membuahkan hasil bahwa pemustaka benar-benar memberikan poin kepuasan yang tinggi. 
Selamat "melayani" pemustaka para pustakawan-pustakawan sejati...!!  

Senin, 18 Januari 2016

Mempromosikan Perpustakaan

Pagi Dunia Buku...

Seperti biasanya berangkat pagi untuk bekerja di sebuah perpustakaan,, hal mulia yang tidak semua orang mengalaminya. Perasaan senang yang hampir setiap hari kualami adalah ketika akan membuka pintu ruang perpustakaan...beberapa pemustaka sdh setia menanti dan ingin langsung mengikutiku dari belakang.
Bagaimana kondisi tersebut sering kualami?? Who knows... :D

Sudah lebih dari 10 tahun aku berkecimpung di dunia perpustakaan,, sedikit banyak mengenal keadaan sensitif yang perlu kutingkatkan demi kenyamanan pemustaka memanfaatkan fasilitas yang ada di perpustakaan tersebut. Beberapa hal mudah yang kuterapkan agar pemustaka betah mengunjungi dan memanfaatkan perpustakaan adalah:
1. Pustakawan menyatu dengan pemustaka,
    hal ini menurutku perlu diterapkan karena sebagai seorang pustakawan akan mengerti keinginan pemustaka bila memposisikan sebagai seseorang yang ingin dilayani dan ingin kebutuhannya             dipenuhi. Bagaimana menjadikan diri sendiri sebagai pemustaka itu hal mudah, pertama-tama             selalu ramah dan menjaga komunikasi menjadi alat utama untuk mengetahui kebutuhannya.
2. Menjadikan perpustakaan seperti rumah kita sendiri,
    ketika bekerja di perpustakaan hanya untuk duduk dan melayani peminjaman pengembalian bahan pustaka pada pemustaka, maka lambat laun akan bosan dan kemampuan kita menjadi tidak                 produktif. Bagiku menganggap perpustakaan tempat kubekerja adalah rumahku, maka mau tidak         mau aku merasakan bahwa perpustakaan adalah tempat yang nyaman untuk kutinggali dan                   kutempati. Tidak hanya menata bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan, tetapi berusaha                   bagaimana mendesain perpustakaan itu enak dipandang dan layak untuk dikunjungi.

Sementara itu yang kulakukan untuk menempatkan perpustakaan menjadi ladang promosiku dalam bekerja, agar para pemustaka menjadikan perpustakaan sebagai tujuan terpilih ketika dalam kondisi butuh maupun kondisi santai.

Selamat beraktifitas... jadikan isi buku adalah ilmu yang selalu ingin digali.

Kamis, 03 Desember 2015

kasih sayang orang tuaku

Kasih sayang yang luar biasa,, 
tak bisa kupungkiri bahwa kenyataan cita-cita orang tua dan doa orang tua untuk anaknya sangat membawa berkah.

Terima kasih Papa.. karena kerja kerasmu aku bisa sekolah sampai lulus SD dan SMP. Meskipun kau hanya bisa merawatku sampai usiaku 16 tahun, tetapi didikan yang tak terlupakan sampai sekarang ini. semoga damai dan bahagia di Surganya Allah ya Pa... Amien.
Terima kasih Mama.. karena perjuangan sebagai orang tua tunggal aku bisa sekolah sampai lulus SMA dan Diploma. tak bisa membayangkan bagaimana kau membanting tulang hanya untuk melanjutkan tugas alm. Papa.. tanggung jawabmu luar biasa Ma. tak menyesal sama sekali aku dilahirkan dari rahimmu, dan bangga sekali aku menjadi anakmu. Meskipun tak sempat kau mendampingiku di wisuda Diploma, tapi ku merasa di setiap urat nadiku berjalan doamu yang tulus, damai dan bahagia juga di samping Papa di Surganya Allah ya Ma... love u. 


Terima kasih Ayah.. karena didikan keras dan motivasimu aku bisa menyelesaikan sekolah Sarjana dan Magister. tak pernah lelah mengingatkanku selalu rajin membaca, belajar dan menimba ilmu yang luas. 


Semoga harapan yang engkau semua letakkan di pundakku bs membuat berkah ilmu dan wawasan bagi hidupku kelak. 
Terima kasih orang tuaku dan orang-orang yang selalu menyayangi serta mendoakan kebaikan padaku.
Allah yang akan memberikan keberkahan pula pada hidup kalian semua. Amiien.

Rabu, 20 Mei 2015

terkasih

Assalamu'alaikum Pagi....


bukan seperti biasanya, ketika perasaan sedang labil menandakan ada sesuatu yang sensitif. hanya saja beda permasalahan yang beda pula perlakuannya. terkasih,,, 

dan kemudian hanya yang dianggap terkasih itulah yang mampu mengerti asa-ku. mengerti saja... itu sudah lebih dari cukup. ku tidak mengharapkan yang muluk-muluk,, doa dari terkasih yang tulus membuat semangad menuju keberhasilan, menyingkirkan perasaan sensitif dengan segala ribuan gejolak. 

terkasih,,, 
semangad darimu ini yang selalu kuingat. bukan perhatian palsu seperti lainnya agar dianggap peduli. aaiisshh... hela nafas panjang selalu dilakukan ya!!

Tx Allah... Kau kirimkan terkasih hadir buatku selama ini,, 

Love U

Wassalamu'alaikum
Terkasih.... 

Kamis, 07 Mei 2015

Jogja,,,

sebentar saja...

yaa!!! hanya sebentar mengenal kata "Jojga". 
dulu yang tidak pernah terfikirkan ingin menginjakkan kaki ke "Jogja" untuk tujuan mencari kata 'pendewasaan' atau 'penguasaan diri'...karena terbesit keraguan akan semua yg ada di dalamnya. 

tetapi,,,
tak disadari bahwa kemudian pilihan tertuju pada "Jogja"... wooww so Greattt!!!. Thengs "Jogja....!!!". 
darimu aku banyak mengerti akan pendewasaan diri, pendalaman ilmu, kegigihan tujuan, bahkan keprihatinan kondisi saat terindah ini. Subhanallah...ternyata kubisa lalui proses bersama "Jogja".

bersama teman-teman baru yang kemudian menjadi sahabat dan kemudian lagi menjadi sodara,, thengs lagi "Jogja"... 
semoga apa yg pernah kudapat dari "Jogja" hanya sebentar ini...bisa ku implementasikan di dunia nyata, dunia yg penuh dengan pembaharuan dan pendewasaan ilmu. 

akan selalu rindu apa yg ada di "Jogja"... 

Kamis, 22 Januari 2015

KINERJA PERPUSTAKAAN

Kinerja suatu organisasi berbeda-beda, tidak dapat dijadikan standar pada organisasi lainnya. Definisi kinerja menurut Sedarmayanti adalah hasil kerja seseorang pekerja, sebuah proses manajemen atau suatu organisasi secara keseluruhan, dimana hasil kerja tersebut harus dapat ditunjukkan buktinya secara konkrit dan dapat diukur (dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan). Kinerja perpustakaan menurut Sri Purnomowati, didefinisikan sebagai efektivitas layanan yang disediakan oleh perpustakaan dan efisiensi sumber daya yang dialokasikan dan digunakan untuk layanan tersebut.
Sutarno NS mengatakan bahwa Kinerja atau “performance” sebuah perpustakaan adalah gambaran atas keberhasilan atau pun kegagalan penyelenggaraan perpustakaan. Suatu kegiatan dinilai berhasil atau mengalami kegagalan dapat diukur dengan menghitung perbandingan antara rencana yang ditetapkan dengan hasil riil yang dicapai. Karena penyelenggaraan sebuah perpustakaan tidak dapat dipahami hanya sebatas sebuah ruang dan gedung atau akomodasi fisik sebagai tempat penyimpanan buku semata, melainkan proses dalam penyelenggaraan itu juga. Definisi yang lain , pendapat dari John Crawford, Kinerja perpustakaan adalah efektivitas jasa yang disediakan perpustakaan dan efesiensi sumber daya yang digunakan untuk menyiapkan jasa. Untuk menilai efektivitas kinerja perpustakaan dikenal beberapa teori, antara lain konsep kriteria. Dengan konsep ini memungkinkan untuk menilai efektivitas perpustakaan melalui pengukuran terhadap akses, kepuasan pemakai, dan keuntungan penggunaan.
Untuk mengetahui apakah pembinaan penyelenggaraan perpustakaan tersebut berhasil atau sebaliknya mengalami kegagalan, maka ada beberapa indikator yang ditetapkan, menurut Sutano NS yaitu antara lain:
a.       Masukan (input)
Dalam pembinaan perpustakaan adalah semua sumber daya perpustakaan, baik yang bersifat fisik (material) seperti aset atau karyawan, koleksi bahan pustaka, sarana dan prasarana, sumber dana, perabot dan perlengkapan, dan lain sebagainya, maupun yang non fisik (immaterial) seperti penetapan kebijakan, peraturan dan perundang-undangan, komitmen, semangat, mitra kerja. Semuanya itu merupakan modal yang sangat penting untuk mendorong membina dan mengembangkan perpustakaan.  
b.      Proses (process)
Proses yang ada dan terjadi di perpustakaan adalah semua aktivitas yang diawali dengan penyusunan program dan perencanaan atas semua kebutuhan, waktu, strategi, pengukuran kerja, penetapan peraturan/ ketentuan, keterlibatan faktor pendukung, faktor yang mempengaruhi efisiensi, dan lain sebagainya. Kemudian implementasi perencanaan tersebut kedalam berbagai kegiatan yang melibatkan semua unsur yakni pimpinan, staf, pelaksana teknis di perpustakaan. Semua proses tersebut diarahkan, dikoordinasikan, dan diselenggarakan guna mencapai target, sasaran dan tujuan akhir perpustakaan.  
c.       Keluaran atau hasil (output)
Keluaran atau hasil yang akan dicapai oleh perpustakaan adalah terjadinya transfer atau alih informasi dari berbagai sumber di perpustakaan dan di luar perpustakaan melalui perpustakaan sebagai medianya kepada masyarakat pemakai secara maksimal. Semakin banyak transaksi informasi yang terjadi, maka akan makin besar manfaat atau hasil yang diperoleh. Selanjutnya dari proses peralihan informasi dan ilmu pengetahuan itu maka para pemakai perpustakaan akan memperoleh nilai tambah atas keberadaan perpustakaan.
d.      Dampak yang dihasilkan atau dirasakan (outcome)
Dampak yang dihasilkan atas pembinaan perpustakaan adalah semua akibat yang semestinya baik terhadap perpustakaan dan masyarakat. Dampak tersebut antara lain perpustakaan makin berkembang, tumbuhnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya perpustakaan, tersebarnya informasi, ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya, terjadinya perubahan pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan sikap atau perilaku (attitude) masyarakat pemakai perpustakaan. 
e.       Pengaruh (impact)
Pengaruh yang ditimbulkan oleh keberhasilan pembinaan perpustakaan dapat dilihat pada tingkat perkembangan kecerdasan masyarakat pemakai perpustakaan, baik langsung maupun tidak. Pengaruh itu misalnya terciptanya gemar membaca (reading hobby), tumbuhnya kebiasaan membaca (reading society), dan terwujudnya budaya baca atau terciptanya masyarakat belajar (learning society). Di sisi lain akan berkembang penelitian, dan makin tersebarnya informasi melalui akses perpustakaan yang mudah, cepat, tepat waktu dan tepat objeknya.
f.       Keuntungan (benefit)
Keuntungan yang dapat dipetik atas keberhasilan pembinaan perpustakaan dapat dirasakan oleh banyak pihak, baik pengelola perpustakaan, masyarakat pemakai, dunia pendidikan, masyarakat perbukuan, peneliti dan pengembang ilmu pengetahuan, maupun dalam rangka perkembangan perpustakaan ke berbagai strata sosial masyarakat. Perpustakaan yang berkembang dan maju akan berpengaruh luas kepada masyarakat. Pada gilirannya akan ikut berpengaruh pula pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam arti luas.



 Daftar Pustaka: 

Sedarmayanti. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. (Bandung: Mandar Maju, 2007), hlm. 260.
Purnomowati, Sri. Mengukur Kinerja Perpustakaan. BACA. Vol. 25, no. 3-4, September-Desember, 2000.
NS, Sutarno. Perpustakaan dan Masyarakat. Ed. Rev. (Jakarta: Sagung Seto, 2006), hlm. 116.
Crawford, John. 2nd Ed. Evaluation of libraries and information services. (London: Aslib, the association for information management and information management internasional. 2000), hlm. 34.